Senin, 14 Desember 2009

keanekaragaman indonesia



indonesia adalah negara kesatuan yang memiliki ratusan ribu pulau, terbentang dari sabang sampai marauke..


bukan hanya itu saja indonesia juga memiliki beragam suku bangsa, adat istiadat, tarian, rumah adat dan lain sebagainya...


banyaknya pulau dan luasnya wilayah indonesia tidak membuat bangsa indonesia saling bermusuhan, tetapi laut yang memisahkan indonesia sebagai alat pemersatu, begitulah uniknya bangsa indonesia..


tidak mudah untuk memecah indonesia, karena bangsa dan rakyat indonesia sangatlah cinta akan tanah airnya sendiri.. satu daerah di jajah maka seluruh rakyat indonesia akan terjajah dan akan berjuang untuk mengalahkan penjajah, dan satu rakyat indonesia berteriak maka akan terdengar oleh seluruh rakyatnya..


begitulah indonesia ku..^^

Minggu, 13 Desember 2009

budaya tari pendet


Tari pendet adalah bdaya tari asal Bali.
Tari Pendet merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia.
Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi dari tahun tdk d ketahui sampai 1967.
Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis.
Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.
Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesajen lainnya